Selasa, 19 Februari 2013

Keuntunganku Menjadi Anak Mampu

Di perumahan Citra Asri, tepatnya di rumah Aqila.
"Ma, Aqila main di luar ya.." izin Aqila. Tante Mira, Mamanya Aqila yang daritadi membaca majalah 'Style' langsung mengangguk. Aqila tersenyum dan segera keluar halaman.
Di luar, terlihat ada Mina, Rulli, dan Desy. Aqila segera menghampiri mereka.
"Eh Aqila... main yuk..!! Aku baru saja dibelikan bekel dan bolanya" ajak Desy. Aqila menyetujui ajakan Desy, begitu juga Mina dan Rulli.
Di saat mereka asyik bermain, datanglah seorang anak sebaya mereka bertubuh dekil dan kumuh. Aqila yang melihatnya merasa kasihan.
"Eh kasihan ya anak itu... mungkin sekarang dia putus sekolah demi mencari uang" kata Aqila.
"Ya.. gimana kalau kita ajak anak itu main bersama kita??" usul Rulli. Aqila dan Desy mengangguk.
Aqila, Desy, dan Rulli segera menghampiri anak itu.
"Hai.. namamu siapa?? Ikut kami main yuk.." ajak Aqila. Anak itu terkejut.
"Namaku... Nadia. Mengapa kalian ingin mengajakku bermain?? Padahal aku ini kotor dan bau" kata anak itu yang bernama Nadia.
"Kami hanya ingin mendapatkan teman baru. Gimana?? Yuk.. sekarang ke rumah Aqila" ajak Rulli. Aqila, Rulli, Desy, dan Nadia langsung menuju rumah Aqila.
"Eh Nadia, kamu sekarang mandi dulu ... kamu mandi aja di rumahku, bajunya aku kasih" kata Aqila.
"Aduuhh... nggak ngerepotin nih..??"
"Nggak apa-apa kok" Aqila langsung mengantarkan Nadia menuju kamar mandi, begitu juga Desy dan Rulli.
Selesai mandi, Nadia terlihat lebih rapih. Aku meminjamkan bajuku yang kebetulan masih baru dan kebesaran. Ternyata, cukup di Nadia.
"Nad, main yuk... kita main bekel" ajak Rulli. Nadia tersenyum dan mengangguk. Mereka segera keluar dari ruang tamu.
Selama 30 menit mereka bermain...
"Eh, aku harus ngelanjutin pekerjaanku dulu. Nanti aku makan apa kalau nggak dapet uang" kata Nadia. Aqila, Rulli, dan Desy mengangguk.
"Kalau bosen, datang kesini lagi ya.." teriak Aqila sambil melambaikan tangan. Rulli dan Desy juga melambaikan tangan. Nadia pun melanjutkan pekerjaannya.
"Temen-temen.. beruntung ya, kita.. kia termasuk orang mampu. Seharusnya kita bersyukur sudah berkecukupan" kata Aqila. Desy dan Rulli mengangguk.
Nah, dari cerita di atas, kalau diringkas. Kita harus bersyukur dengan kehidupan kita kali ini. Orang yang tidak mampu saja bisa bersyukur apa adanya. Masa kita kalah dengan orang yang tidak mampu??

-Selesai-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar